Kamis, 09 Januari 2014

Contoh Satlan


SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

A.    Topik Permasalahan
B.     Bidang Bimbingan
C.     Jenis Layanan
D.    Fungsi Layanan
E.     Tujuan Layanan
F.      Sasaran Layanan
G.    Uraian Kegiatan dan Materi Layanan

H.    Metode
I.       Tempat Penyelenggaraan
J.       Waktu, tanggal, semester
K.    Penyelenggara Layanan
L.     Pihak yang disertakan dan
Peranannya dalam layanan
M.   Alat perlengkapan
N.    Rencana penilaian dan tindak lanjut
O.    Keterkaitan layanan  ini dengan kegiatan pendukung
P.      Catatan Khusus
:
:
:
:
:
:
:


:
:
:
:
:

:
:

:

:
Motivasi Belajar
Bimbingan Belajar
Layanan Kelompok
Pemahaman
Agar siswa memahami tentang motivasi belajar
Siswa Kelas ….
1.      Memberikan pemahaman dan penjelasan tentang motivasi belajar

Ceramah dan Tanya jawab
Ruang Kelas ……….
………………………..
WIDYA LESTARI
Siswa

Spidol dan Papan Tulis
1.      Antusias siswa dalam mengikuti layanan
2.      Pemantauan perkembangan siswa
Layanan informasi

Siswa tersebut perlu dipantau



Mengetahui
Guru Pamong


KAHAR GENDA, S.Pd.
NIP.              
Barru, ……………….. 2012

Mahasiswa PLBK/PPL


WIDYA LESTARI
NPM. 909862010092





Lampiran materi:
Pengertian Motivasi Belajar
Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status  internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt, yaitu: 1) kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang; 2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan; 3) Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang.
Thursan Hakim (2000 : 26) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut.
Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim (2004 : 2) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni :
1.      faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal,
2.      tujuan yang ingin dicapai,
3.      strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.
Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh factor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut instrinsik sedangkan factor di luar diri disebut ekstrinsik.
Faktor instrinsik berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau ke masa depan. Sedangkan factor ekstrinsik dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber, bisa karena pengaruh pimpinan, kolega atau faktor-faktor lain yang kompleks.
Berkaitan dengan proses belajar siswa, motivasi belajar sangatlah diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau siswa mempunyai motivasi belajar yang kuat. Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran (Linda S. Lumsden: 1994).
Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuh. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru (Marx Lepper: 1988).
Menurut Hermine Marshall Istilah motivasi belajar mempunyai arti yang sedikit berbeda. Ia menggambarkan bahwa motivasi belajar adalah kebermaknaan, nilai, dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar tersebut cukup menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pendapat lain motivasi belajar itu ditandai oleh jangka panjang, kualitas keterlibatan di dalam pelajaran dan kesanggupan untuk melakukan proses belajar ( Carole Ames: 1990).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan.

Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa
Pembelajaran efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan.(M. Sobry Sutikno)
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
a)      Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
b)      Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.

Makalah Berfikir Positif


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Para ahli motivasi dan kesehatan berpendapat bahwa berfikir positif akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan positif seperti : jiwa yang selalu optimis, percaya diri, kreatif dan lain sebagianya. Sebaliknya pikirin negatif akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan negative pula seperti : jiwa yang pesimis, rendah diri, reaktif dan lain-lain. Jika ditinjau dari kehidupan beragama, agama Hindu pada khususnya manusia merupakan mahkluk paling sempurna diantara ciptaan Tuhan. Karena manusia mampu menilai diri maupun orang lain mengenai baik buruknya seseorang dalam bertingkah laku. Ini disebabkan karena manusia memiliki Tri Premana yaitu Bayu, Sabda, Idep. Bayu merupakan tenaga yang dimiliki oleh mahluk hidup, Sabda merupakan Perasaan yang dimiliki oleh mahluk hidup dan Idep merupakan pikiran yang dimiliki oleh mahluk hidup. Idep disinilah yang merupakan kelebihan yang dimiliki manusia daripada mahkluk lain yang ada di dunia.
Adapun berpikir adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk mempersentasikan dunia sebagai model dan memeberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana dan keinginan. Sedangkan berpikir positif adalah cara menghadapi suatu masalah dengan mengambil hikmah dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan konflik/pertentangan. Namun hal tersebut tidak sejalan dengan realita yang ada. Meskipun manusia memiliki kelebihan dari mahluk lain dalam proses berpikir positif manusia masih sangat sulit untuk menerapkan dan merefleksikan dalam pemenuhan kebutuhan. Selain itu latar belakang dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan. Dalam mata kuliah” Pengembangan Pribadi Konselor”.




1 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan berpikir positif?
1.2.2 Bagaimana ciri-ciri orang berpikir positif?
1.2.3 Apa saja aspek-aspek yang mempengaruhi proses berpikir positif?
1.2.4 Apakah manfaat berpikir positif?
1.2.5 Apa saja efek dari berpikir positif?
1.2.6 Apa saja langkah-langkah berpikir positif?

1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian berpikir positif.
1.3.2 Untuk mengetahui ciri-ciri orang berpikir positif.
1.3.3 Untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi proses berpikir positif.
1.3.4 Untuk mengetahui manfaat berpikir positif.
1.3.5 Untuk mengetahui efek dari berpikir positif.
1.3.6 Untuk mengetahui langkah-langkah berpikir positif.





2 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Mengetahui pengertian berpikir positif.
1.4.2 Mengetahui ciri-ciri orang berpikir positif.
1.4.3 Mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi proses berpikir positif.
1.4.4 Mengetahui manfaat berpikir positif.
1.4.5 Mengetahui efek dari berpikir positif.
1.4.6 Mengetahui langkah-langkah berpikir positif













3 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Berpikir Positif
“Berpikir Positif” Rasanya sudah tidak aneh mendengar atau membaca kalimat diatas. Berpikir Positif memang sering diucapkan dan malah sering sekali sepertinya digunakan sebagai alasan untuk menerima suatu keadaan sedang dihadapi. Jika kita mau sedikit saja memikirkan apa sih definisi berpikir positif itu, mengapa kita berpikir positif, untuk apa berpikir positif, dan apa hasilnya berpikir positif. Maka keadaannya jadi sangat berbeda dengan yang selama ini kita peroleh. Beberapa definisi tentang berpikir positif antara lain:
1.      Berpikir positif adalah berpikir terhadap sesuatu yang mengandung makna.
2.      Berpikir positif adalah berpikir terhadap sesuatu tanpa melihat sisi negatifnya.
3.      Berpikir positif adalah cara menghadapi suatu masalah dengan mengambil hikmah dibalik masalah  yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan konflik/pertentangan, dan masih banyak lagi definisi atau pengertian tentang berpikir positif yang  jika semuanya mengarah kepada suatu keadaan atau kesediaan untuk menerima masalah yang dihadapi agar tidak terjadi perselisihan yang lebih mendalam. Berpikir positif merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu muatan pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan pikiran (Ubaedy, 2007: 12-19).
1. Muatan Pikiran                                                                                                
Berpikir positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan berbagai hal yang positif atau muatan yang positif. Adapun yang dimaksud dengan muatan positif untuk pikiran adalah berbagai bentuk pemikiran yang menurut Ubaedy (2007: 13), memiliki kriteria:
a.       benar (tak melanggar nilai-nilai kebenaran), b. baik ( bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan), dan c. bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).


4 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
2. Penggunaan Pikiran
Memasukkan muatan positif pada ruang pikiran merupakan tindakan positif namun tindakan tersebut berada pada tingkatan yang masih rendah jika muatan positif tersebut tidak diwujudkan dalam tindakan nyata. Oleh karena itu isi muatan yang positif tersebut perlu diaktualisasikan ke dalam  tindakan agar ada dampak yang ditimbulkan.
3. Pengawasan Pikiran
Dimensi ke tiga dari berpikir positif adalah pengawasan pikiran. Aktivitas ini mencakup usaha untuk mengetahui muatan apa saja yang dimasukkan ke ruang pikiran dan bagaimana pikiran bekerja. Jika diketahui terdapat hal-hal   negatif ikut masuk ke ruang pikiran maka perlu dilakukan tindakan berupa mengeluarkan hal-hal yang negatif tersebut dengan menggantinya dengan yang positif. Demikian pula jika ternyata teridentifikasi bahwa pikiran bekerja tidak semestinya maka dilakukan usaha untuk memperbaiki kelemahan atau kesalahan tersebut.
2.2 Ciri-Ciri Orang Berpikiran Positif :
1.      Orang yang berpikir positif mengakui bahwa ada unsur-unsur negatif dalam kehidupan setiap individu, akan tetapi ia yakin bahwa semua masalah dapat di selesaikan.
2.      Orang yang berpikir positif tidak mau kalah oleh berbagai kesulitan dan rintangan.
3.      Orang yang berpikir positif memiliki jiwa yang kuat dan konsisten.
4.      Orang yang berpikir positif percaya pada kemampuan, keterampilan, dan bakatnya, ia tidak pernah meremehkan itu semua.
5.      Orang yang berpikir positif selalu membicarakan hal-hal positif dan selalu menginginkan kehidupan yang positif.
6.      Orang yang berpikiran positif selalu bertawakal kepada tuhan.
7.      Orang yang berpikir positif yakin bahwa semua orang memiliki daya kreatif. Akan tetapi, daya kreativitas itu membutuhkan kekuatan yang membangkitkannya hingga menjadi aktual.



5 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
2.3 Aspek-aspek Berpikir Positif
Albrecht (1980) menyatakan bahwa dalam berpikir positif tercakup aspek- aspek
sebagai berikut:
1.       Harapan yang  positif (positive expectation). Yaitu melakukan sesuatu  dengan lebih memusatkan perhatian pada kesuksesan, optimisme, pemecahan masalah dan menjauhkan diri dari perasaan takut akan kegagalan.
2.       Affirmasi diri (Self affirmative). Yaitu memusatkan perhatian pada kekuatan diri, melihat diri secara positif. Dalam hal ini individu menggantikan kritik pada diri sendiri dengan memfokuskan pada kekuatan diri sendiri.
3.      Pernyataan yang tidak menilai (non judgement talking). Yaitu suatu pernyataan lebih menggambarkan keadaan daripada menilai keadaan. Pernyataan ataupun penilaian ini dimaksudkan  sebagai pengganti pada saat seseorang memberikan pernyataan atau penilaian yang negatif. Aspek ini akan sangat berperan dalam menghadapi keadaan yang cenderung negatif.
4.      Penyesuaian diri yang realistik (realistic adaptation). Yaitu mengakui kenyataan dan segera berusaha menyesuaikan diri dari penyesalan, frustasi dan menyalahkan diri.
Individu yang berpikir positif adalah individu yang mempunyai harapan dan cita-cita yang positif, memahami dan dapat memanfaatkan kelebihan dan kekuranganyang dimiliki dan menilai positif segala permasalahan. Albrecht (1980) berpendapat bahwa individu yang berpikir positif akan mengarahkan pikiranpikirannya ke hal-hal yang positif, akan berbicara tentang kesuksesan dari pada kegagalan, cinta kasih daripada kebencian, kebahagiaan daripada kesedihan,keyakinan daripada ketakutan, kepuasan dari pada kekecewaan sehingga individu akan bersikap positif dalam menghadapi permasalahan. Menurut Peale (1996)dengan berpikir positif, individu dapat menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil disekitarnya.




6 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
2.4 Manfaat Berpikir Positif
Ternyata dengan kita berfikir positif  banyak sekali  manfaat yang dapat kita rasakan salah satunya yaitu agar kita tidak terjebak dalam situasi yang serba buruk yang akan membuat kita terperosok pada situasi yang penuh dengan intrik. Akhirnya apa hasilnya jika kita berpikir positif ?  Dalam hal ini jika dicermati lebih teliti, ternyata berpikir positif itu mengandung akibat, yaitu menjadikan kita orang yang senantiasa  bersyukur terhadap apa yang kita terima, sehingga dalam situasi/keadaan kita senantiasa mengambil hikmah dari apa yang kita dapatkan sehingga kita dapat berpikir lebih tenang. Selain itu Kebiasaan berpikir positif merupakan sikap dan tindakan yang mendatangkan manfaat besar individu yang bersangkutan, yaitu berkenaan dengan : health, feeling of success, optimism, positive emotions, positive response failures, self-confidence, positive self image, every cloud has a silver lining, creative, persistency, positive relationships (All About Living with Life, 2009).
1. Health
Seringkali keluhan atau rasa sakit seseorang, secara organis tidak dapat didentifikasi oleh dokter. Dan ternyata keluhan dan rasa sakit tersebut tidak dirasakan lagi setelah orang yang bersangkutan mengganti isi pikirannya yang negatif dengan yang positif.
2. Feeling of success
Orang yang berpikir positif pada saat dirinya menghadapi suatu tugas merasa yakin bahwa dirinya akan berhasil dalam melakukan tugas tersebut. Perasaan bahwa dirinya berhasil selanjutnya menjadi motivator internal bagi dirinya.
3. Optimism
Bersikap positif terhadap suatu tugas yang harus dilakukan merupakan awal berkembangnya optimisme. Optimisme merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang.


7 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )

4. Positive emotions
Perasaan seseorang dipengaruhi oleh pikirannya. Jika ruang pikiran bersisi hal-hal yang positif, maka perasaan yang dialami juga merupakan perasaan positif.
5.Positive response to failures
Kebiasaan berpikir positif dapat membuat seseorang  tegar dalam menghadapi  kegagalan. Dengan adanya pikiran yang positif  seseorang akan mampu  mengembangkan pandangan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya dan bahwa masih ada kesempatan untuk meraih keberhasilan.
6.Self-confidence
Kebiasaan berpikir positif juga berperanan penting dalam pengembangan kepribadian yaitu rasa percaya diri. Berpikir positif tentang dirinya berarti melatih dirinya untuk memiliki rasa percaya diri.
7. Positive self image
Aspek kepribadian lainnya yang juga dipengaruhi oleh pola pikir seseorang adalah citra diri (self image).  Jika seseorang ruang pikirannya diisi oleh hal-hal yang positif maka dirinya akan memiliki gambaran diri yang positif pula.
8.Every cloud has a silver lining
Bahwa setiap kejadian, seburuk apapun kejadian tersebut pasti ada hikmahnya. Demikian sikap atau anggapan orang yang terbiasa berpikir positif. Sikap atau anggapan demikian diperlukan agar mereka yang menghadapi masalah bisa terhindar dari stres dan depresi.
9. Creative
Daya kreatif seseorang berhubungan erat dengan isi pikirannya. Bahwa isi pikiran yang positif dapat memunculkan ide-ide yang brilian.


8 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )

10. Persistency
Kebiasaan berpikir positif berpengaruh pada kesuksesan. Orang yang terbiasa berpikir positif akan selalu tekun dan tegar dalam menghadapi tugas-tugas dengan berbagai permasalahan yang ada.
11. Positive relationships
Dalam menghadapi orang lain dan situasi sosial, pikiran positif sangat diperlukan. Dengan adanya pikiran yang positif maka akan terjadi hubungan sosial yang positif pula.

2.5 Efek Berpikir Positif
Berikut ini akan dikemukan efek berpikir positif bagi seseorang berdasarkan pendapat dan penelitian ilmiah yang telah dilakukan. Peneliltian Goodhart (1985) terhadap 173 mahasiswa menemukan bahwa berpikir positif mempunyai hubungan yang signifikan dengan kondisi psikologis yang positif, tetapi tidak berhubungan dengan adanya afek negatif dan simtom psikologis. Orang yang berpikir positif tinggi menunjukkan tingkat kondisi psikologis yang lebih positif, antara lain dilihat dari afek, harga diri, kepuasan umum dan kepuasan yang bersifat khusus. Berkaitan dengan stres, berpikir positif dianggap sebagai metode yang cukup baik untuk mengatasinya. Peale dan Taylor (dalam Goodhart, 1985) membuktikan bahwa berpikir positif merupakan strategi yang baik dalam mengahadapi stres. Chaerani (1995) juga menemukan hasil yang sama. Penelitiannya terhadap 120 remaja di SMA 1 Cirebon melaporkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara berpikir positif dan harga diri dengan daya tahan menghadapi stres. Analisis data menunjukkan sumbangan berpikir positif terhadap daya tahan mengahadapi stres sebesar 15 %. Penelitian terhadap pria eksekutif menemukan bahwa eksekutif yang memandang stressor sebagai tantangan, sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang mempunyai kesehatan fisik yang lebih baik daripada eksekutif yang memandang stressor sebagai ancaman (Goodhart,1985).



9 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
Beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa berpikir positif mempunyai pengaruh yang positif terhadap kondisi psikologis, daya tahan terhadap stres, kesehatan fisik dan merupakan metode yang baik untuk menghadapi stress. Berpikir positif dalam menghadapi situasi yang sedang terjadi akan menolong seseorang untuk menghadapinya secara efektif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penciptaan lingkungan yang dirasakan mengenakkan secara psikis atau dengan memungkinkan seseorang untuk mampu melihat dan menggunakan sumber-sumber eksternal (Folkman dalam Goodhart, 1985). Cridder, dkk., (1983) mengatakan bahwa dengan memusatkan perhatian pada aspek yang positif dari suatu keadaan atau situasi yang sedang dihadapi akan membantu individu untuk mengahadapi situasi yang mengancam atau menimbulkan stres sehingga dia mampu mereaksi segala peristiwa yang terjadi secara positif.
Penelitian juga menemukan adanya efek yang negatif dari berpikir positif dalam situasi tertentu. Berpikir positif kurang tepat bila diterapkan pada situasi yang menuntut untuk berprestasi karena individu yang berpikir positif menunjukkan prestasi yang kurang baik dibandingkan dengan yang berpikir negatif. Hal ini disebabkan karena individu yang bepikir negatif cenderung berusaha keras dan memiliki motivasi yang kuat untuk menghindari hasil yang buruk. Sebaliknya individu yang berpikir negatif menjadi kurang termotivasi untuk berusaha keras karena tingkat kekecewaan mereka rendah. Berpikir positif juga menyebabkan seseorang menjadi kurang kritis dan kurang peduli terhadap kekurangan mereka sehingga prestasi tidak tercapai (Goodhart, 1985). Hal ini menunjukkan bahwa apabila berpikir positif dihubungkan dengan kemampuan seseorang, maka akan menimbulkan akibat yang negatif, karena ketika berhadapan dengan tugas tertentu yang memerlukan kemampuan tertentu maka yang dituntut adalah kemampuan riil. Berpikir positif terhadap kemampuan seseorang dapat menyebabkan orang tersebut selalu menilai diri, lebih overestimate terhadap kemampuan dan tidak peduli dengan kekurangan yang dimiliki.
Pendapat lain tentang kelemahan berpikir positif dikemukakan oleh Covey (1997). Menurutnya, berpikir positif ketika tidak tahu tujuan hidup akan membuat seseorang menjadi semakin mudah sampai kepada tempat yang salah. Pendapat Covey tersebut berkaitan dengan tujuan hidup bagi seseorang. Seseorang harus sudah yakin dengan kebenaran arah yang dituju. Artinya, dalam melakukan sesuatu harus sudah yakin dengan kebenaran pendangan-pandangan yang diikuti, mempunyai tujuan dan alasan yang benar, tidak cukup hanya dengan berpikir positif.

10 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
Kalau yang dilakukan salah dan berpikir positif terhadap kesalahan maka akan memperoleh hasil yang negatif dan mempercapat ke arah tujuan yang salah. Covey menegaskan pentingnya kebenaran sebagai sebuah pandangan terhadap sesuatu atau tujuan hidup yang paling dasar. Berpikir Positif Merupakan Jalan. Berpikir positif bukan merupakan tujuan melainkan suatu jalan untuk mencapai tujuan. Menjadikan berpikir positif sebagai tujuan memang membawa manfaat tetapi manfaat tersebut belumlah seberapa jika dibandingkan dengan manfaat yang didapat jika berpikir positif dijadikan sebagai suatu jalan. Orang yang menjadikan berpikir positif sebagai jalan untuk mencapai tujuan menurut Ubaedy (2008: 27) memiliki karakteristik :
1. Bahagia dengan dirinya / bisa menciptakan kebahagiaan di dalam dirinya.
2. Punya kesimpulan positif terhadap dirinya.
3. Punya kepercayaan yang bagus terhadap kemampuannya.
4.Bisa menjalin hubungan positif dengan orang lain.
5. Bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan kenyataan.
6.Langkahnya dinamis.
7. Prestasi hidupnya terus bertambah membaik.
2.6 Langkah-langkah Praktis dan Strategi Berpikir Positif
Pikiran positif dengan tindakan sebenarnya tidak bisa dipisahkan. Karena keterbatasan pemahamanlah yang menyebabkan seolah-olah berpikir positif terpisah dengan tindakan. Intinya,lebih kurang seperti berikut: Hanya berpikir positiflah yang akan bertindak dengan benar. Sebaliknya, orang yang bertindak dengan benar, berarti dia sudah pasti berpikir positif. Berpikir positif dan bertindak tidak bisa dipisahkan. Saat seseorang mengaku sudah berpikir positif tetapi belum bertindak, sebenarnya dia belum bepikir positif. Sebaliknya, saat ada orang yang sudah bertindak dengan baik dan mengatakan tidak perlu berpikir positif, sebenarnya dia sudah berpikir positif, hanya saja dia tidak tahu apa itu berpikir positif. Saat ada orang yang mengaku sudah berpikir positif namun belum terlihatdalam tindakannya, artinya pikiran  positif itu belum masuk ke dalam pikiran bawah sadarnya.

11 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
 Sementara, tindakan akan diarahakan oleh pikiran bawah sadarnya, bukan oleh pikiran sadar. Abraham Maslow pernah mengeluarkan nasihat bahwa salah satu hal yang penting untuk diingat bagi siapapun yang ingin mengaktualisasikan potensinya adalah membedakan antara jalan dan tujuan dalam praktik hidup. Langkah-langkah Praktis dan Strategi Berpikir Positif yang dimaksud
adalah:
A. Hukum Pygmalion sebagai Hukum Berpikir Positif.
B. Membangun Kepercayaan Diri.
C. Memperbaikin Mental.
D. Ubahlah kepercayaa.
Masalahnya adalah terkadang kita sangat susah bersikap positif ketika menghadapi sesuatu. Kita kadang bingung sikap positif seperti apa yangseharusnya kita lakukan. Untuk itu, berikut kiat mengembangkan  sikap positif dalam segala hal.
1. Miliki pikiran positif. Sikap positif tentu lahir dari pikiran positif. Untuk itu agar selalu bersikap positif, kita terlebih dahulu harus membiasakan berpikir positif terhadap apapun.
2. Buka selalu pikiran anda. Orang yang bersikap positif, akan selalu open minded. Siap menerima gagasan-gagasan baru dari orang lain. Meskipun tampaknya gagasan itu tak masuk akal.
3. Milikilah kebiasaan bertindak. Ambil tanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada diri anda. Jangan menyalahkan orang lain. Menurut Brian Tracy, sikap tidak bertanggung jawab pada diri sendiri adalah akar segala emosi negatif. Bertanggung jawab berarti menebang batang emosi negatif. Dengan begitu, anda menghilangkan semua ranting dan cabangcabangnya.
4. Cari tahu informasi apapun yang bisa anda dapatkan dari apapun yang sedang anda kerjakan atau hadapi. Ini memupuk sikap positif anda.
5. Berdiskusilah. Diskusi adalah sikap positif.
12 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
6. Lihat kemungkinannya. David J Schwartz dalam bukunya The Magic Of Thinking Big menganjurkan untuk selalu melihat kemungkinankemungkinan yang bisa terjadi dari segala sesuatu. Bukannya apa yang ada sekarang, tapi peluang positifnya di masa depan.
7. Jaga kesehatan fisik anda. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Juga terdapat sikap yang positif. Jaga kesehatan dan kesegaran tubuh dan pikiran anda. Sikap positif lahir karena kenyamanan anda terhadap diri sendiri.
8. Perbanyak tersenyum. Lakukan sekarang dan rasakan pikiran dan sikap positif dalam diri anda. Inilah 8 Kiat dan tips mengembangkan sikap positif dalam segala hal. Hampir kesemuanya adalah berpusat dari pikiran kita. Selain 8 tips diatas adapun 12 Cara membangun sikap berpikir positif yaitu sbb :
1. Kamu bisa memilih bersikap Optimis.
Orang yang pesimis itu focus kepada yang negative (seperti memandang segelas air sebagai setengah kosong/air yang sudah tak ada). Sedangkan yang optimis focus memandang yang positif (seperti memandang segelas air sebagai setengah penuh) Siapakan yang lebih baik cara pandangnya? Siapakah yang lebih mungkin bahagia, lebih yakin dan lebih pasti?
2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya.
Ini tidaklah berarti bahwa kamu menjadi tak semangat dan menyerah. Artinya kamu tidak bergumul, merengek, dan memebenturkan kepalamu ke tembok ketika segalanya tidak beres. Sebenarnya perilaku yang menjadikan kamu korban yang tiada berdaya (yang memakanmu itulah yang menambah beban atas semangatmu). “Terimalah segalanya apa adanya, bukan seperti yang kamu angankan saat ini. Masa lalu sudah lewat, masa depan masih misteri dan saat inilah karunia, itulah sebabnya saat ini disebut “present = hadiah”. Oleh karenanya saat ini pergunakanlah sebaik – sebaiknya.




13 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
3. Berfikir kamu bisa memilih cepat pulih.
Mengembangkan sikap – sikap positif tidaklah berarti bahwa kamu tidak akan pernah mengalami kepedihan, penderitaan, atau kekecewaan. Selain itu, mengembangkan sikap – sikap positip tidaklah berarti kamu seharusnyamengabaikan masalah. Masalahpun selalu mempunyai sisi sebaliknya. Kalau kamu gagal dalam ujian, belajarlah lebih giat lagi atau cari pembimbing. Kalau kamu kehilangan teman, perbaikilah persahabatan tersebut, atau mencari teman baru. Kalau kamu tidak suka penampilanmu, kembangkanlah kepribadian kamu yang fantastis.
4. Kamu bisa memilih cerita.
Mulailah dengan menolak hal – hal yang suram, sungginglah senyum. Kalau kamu melontarkan kata – kata yang positif, prmikiran – pemikiran yang positif, dan perasaan – perasaan yang positif, maka orang – orang (serta hal – hal) yang positif akan tertarik kepadamu.
5. Kamu bisa memilih bersikap antusias.
Sambutlah setiap harinya dengan semangat. Laksanakanlah tugas – tugasmu dengan penuh semangat. Semakin kamu bersemangat, maka semakin orang – orang disekelilingmu punmerasa dan bersikap demikian,“Semangatlah…..!”
6. Kamu bisa memilih lebih peka.
Kalau kamu lebih peka terhadap masalah – masalah potensial, maka kamu bisa lebih siap menghadapinya dan bahkan mengelak. Kamu juga bisa peka terhadap pengalaman – pengalaman positif. Misal, bila kamu dengar pengumuman tentang uji coba tim atau klub baru, maka catatlah waktu dan tempatnya dan berencanalah mengikutinya, kamu akan memperoleh sesuatu hal yang baru.
7. Kamu bisa memilih humor.
Kalau kamu melakukan sesuatu yang konyol (semua orangpun pernah) jangan melewatkan peluang untuk menertawakan diri sendiri. Itulah salah Satu sukacita besar kehidupan. Kalau kamu banyak tertawa, kamu akan sehat. Tawa itu mengeluarkan kimiawi tertentu dalam tubuhmu yang merangsangmu dan dapat memebantumu bertumbuh dengan sehat. Humor dan tertawa itu sehat.

14 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )

8. Kamu bisa memilih sportif
Sportif artinya menerima kekalahan dengan positif sambil tersenyum, menjabat tangan sang pemenang, tidak menyalajkan orang lain taua keadaan atas kekalahan itu. Sikap ini bisa memenangkan teman seandainyapun kamu tidak memenangkan pertandingan atau kompetisinya. “Sportif” berarti pula tidak perlu mengejek yang kalah ketika kamu menang
9. Kamu bisa memilih rendah hati
Kalau kamu benar benar berkepentingan terhadap sesame, mereka akan melihat kualitas baikmu seandainyapun kamu tidak mengiklankannya. Mereka tidak akan merasa bahwa kamu berusaha memanipulasi mereka, berbuatlah untuk sesama karena Tuhanmu
10. Kamu bisa memilih bersyukur
Bayi Aja Bisa Bersyukur Kenapa Anda Tidak? Lakukanlah… Renungkanlah : Mungkin banyak sekali yang bisa kamu syukuri. Rasa syukur membuatmu tersenyum. Itu membuatmu senang dengan kehidupanmu. Dan orang lain pun senang di dekatmu. Bersyukur bisa memberikan ketenangan bagi dirimu.
11. Kamu bisa memilih beriman
Bagi sementara orang, ini berarti percaya kepada Allah Yang Maha Kuasa atau kuas yang lebih tinggi lainnya. Beriman artinya percaya bahwa segalanya akan beres bagimu dan bahwa kamu bisa membereskan segalanya sendiri. Kalau kamu perkirakan akan gagal, mungkin mencapai sasaranmu.
12. Kamu bisa memilih berpengharapan
Pengharapan mungkin merupakan sikap positifmu yang terpenting dasar bagi segala sikap poritif lainnya. Apakah yang kamu harapkan? Apa sajakah impianmu?Apa sajakah ambisimu? Maksudmu dalam kehidupan ini? Kalau kamu mau mempertimbangkan pertanyaan – pertanyaan tersebut kamu sudah menjadi individu yang berpengharapan. “Pengharapan adalah sesuatu yang bersayap –– Yang hingga pada Jiwa – Dan bersenandung tanpa kata – Dan tidak pernah berhenti – sama sekali.
15 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir positif adalah cara menghadapi suatu masalah dengan mengambil hikmah dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan konflik/pertentangan. Efek dari berpikir positif yaitu apabila seorang individu mampu berpikir positif maka kondisi psikologis individu tersebut positif pula, intinya antara proses berpikir dan tindakan berjalan berdampingan tidak dapat dilepaskan satu sama lainnya. Manfaat berpikir positif yaitu agar kita tidak terjebak dalam situasi yang serba buruk yang akan membuat kita terperosok pada situasi yang penuh dengan intrik.
3.2 Saran
Dengan kehadiran makalah ini kami harapkan mampu meningkatkan proses berpikir pada individu-individu secara optimal sehingga tercipta suasana yang kondusif. Karena pada hakikatnya berpikir positif berpengaruh bagi perkembangan psikologis individu.









16 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )

DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Muhamad. 2010. Obat Cespleng Berpikir Positif. Banguntapan Jogjakarta:
Flash Book.
Elfiky, Ibrahim. 2009. Terapi Berpikir Positif. Jakarta: Zaman Transforming
Lives.
Sudirga, Ida Bagus, dkk. 2006. Buku Ajar Agama Hindu SMU Kelas X. Denpasar:
Paramita.
Sumber Internet:



17 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )