BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Para ahli motivasi dan kesehatan berpendapat
bahwa berfikir positif akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan positif seperti :
jiwa yang selalu optimis, percaya diri, kreatif dan lain sebagianya. Sebaliknya
pikirin negatif akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan negative pula seperti :
jiwa yang pesimis, rendah diri, reaktif dan lain-lain. Jika ditinjau dari
kehidupan beragama, agama Hindu pada khususnya manusia merupakan mahkluk paling
sempurna diantara ciptaan Tuhan. Karena manusia mampu menilai diri maupun orang
lain mengenai baik buruknya seseorang dalam bertingkah laku. Ini disebabkan
karena manusia memiliki Tri Premana yaitu Bayu, Sabda, Idep. Bayu merupakan
tenaga yang dimiliki oleh mahluk hidup, Sabda merupakan Perasaan yang dimiliki
oleh mahluk hidup dan Idep merupakan pikiran yang dimiliki oleh mahluk hidup.
Idep disinilah yang merupakan kelebihan yang dimiliki manusia daripada mahkluk
lain yang ada di dunia.
Adapun berpikir adalah suatu kegiatan yang
dilakukan manusia untuk mempersentasikan dunia sebagai model dan memeberikan
perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana dan
keinginan. Sedangkan berpikir positif adalah cara menghadapi suatu masalah
dengan mengambil hikmah dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak
menimbulkan konflik/pertentangan. Namun hal tersebut tidak sejalan dengan
realita yang ada. Meskipun manusia memiliki kelebihan dari mahluk lain dalam
proses berpikir positif manusia masih sangat sulit untuk menerapkan dan
merefleksikan dalam pemenuhan kebutuhan. Selain itu latar belakang dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa
dalam kegiatan perkuliahan. Dalam mata kuliah” Pengembangan Pribadi Konselor”.
1 | Pengembangan Pribadi Konselor –Berpikir Positif
( Kelompok VI )
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan
berpikir positif?
1.2.2 Bagaimana ciri-ciri orang
berpikir positif?
1.2.3 Apa saja aspek-aspek yang
mempengaruhi proses berpikir positif?
1.2.4 Apakah manfaat berpikir
positif?
1.2.5 Apa saja efek dari berpikir
positif?
1.2.6 Apa saja langkah-langkah
berpikir positif?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian
berpikir positif.
1.3.2 Untuk mengetahui ciri-ciri
orang berpikir positif.
1.3.3 Untuk mengetahui aspek-aspek
yang mempengaruhi proses berpikir positif.
1.3.4 Untuk mengetahui manfaat
berpikir positif.
1.3.5 Untuk mengetahui efek dari
berpikir positif.
1.3.6 Untuk mengetahui
langkah-langkah berpikir positif.
2 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Mengetahui pengertian berpikir
positif.
1.4.2 Mengetahui ciri-ciri orang
berpikir positif.
1.4.3 Mengetahui aspek-aspek yang
mempengaruhi proses berpikir positif.
1.4.4 Mengetahui manfaat berpikir
positif.
1.4.5 Mengetahui efek dari berpikir
positif.
1.4.6 Mengetahui langkah-langkah
berpikir positif
3 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Berpikir
Positif
“Berpikir Positif” Rasanya sudah tidak aneh mendengar atau membaca
kalimat diatas. Berpikir Positif
memang sering diucapkan dan malah sering sekali sepertinya digunakan sebagai alasan untuk menerima suatu
keadaan sedang
dihadapi. Jika kita mau sedikit saja
memikirkan apa sih definisi berpikir
positif itu, mengapa kita
berpikir positif, untuk apa berpikir positif, dan apa hasilnya
berpikir positif. Maka keadaannya
jadi sangat berbeda dengan yang selama ini kita peroleh.
Beberapa definisi tentang berpikir
positif antara lain:
1. Berpikir positif adalah berpikir terhadap
sesuatu yang mengandung makna.
2. Berpikir positif adalah berpikir terhadap
sesuatu tanpa melihat sisi negatifnya.
3. Berpikir positif adalah cara menghadapi
suatu masalah dengan mengambil hikmah dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan
konflik/pertentangan, dan masih banyak lagi
definisi atau pengertian tentang berpikir positif yang
jika semuanya mengarah kepada
suatu keadaan atau kesediaan untuk menerima masalah yang dihadapi
agar tidak terjadi perselisihan yang lebih mendalam.
Berpikir positif merupakan suatu
kesatuan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu muatan
pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan pikiran
(Ubaedy, 2007: 12-19).
1. Muatan Pikiran
Berpikir positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan
berbagai hal yang positif atau muatan
yang positif. Adapun yang dimaksud dengan muatan positif untuk
pikiran adalah berbagai bentuk pemikiran yang menurut Ubaedy (2007: 13), memiliki kriteria:
a. benar (tak melanggar nilai-nilai kebenaran), b. baik (
bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan), dan
c. bermanfaat (menghasilkan sesuatu
yang berguna).
4 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
2. Penggunaan Pikiran
Memasukkan muatan positif pada ruang pikiran merupakan
tindakan positif namun tindakan
tersebut berada pada tingkatan yang masih rendah jika muatan positif tersebut tidak diwujudkan dalam
tindakan nyata. Oleh karena itu isi muatan
yang positif tersebut perlu diaktualisasikan ke dalam
tindakan agar ada dampak
yang ditimbulkan.
3. Pengawasan Pikiran
Dimensi ke tiga dari berpikir positif adalah pengawasan
pikiran. Aktivitas ini mencakup
usaha untuk mengetahui muatan apa saja yang dimasukkan ke ruang pikiran dan bagaimana pikiran
bekerja. Jika diketahui terdapat
hal-hal negatif ikut masuk
ke ruang pikiran maka perlu dilakukan tindakan
berupa mengeluarkan hal-hal yang negatif tersebut dengan
menggantinya dengan yang positif. Demikian pula jika
ternyata teridentifikasi bahwa pikiran
bekerja tidak semestinya maka dilakukan usaha untuk
memperbaiki kelemahan atau kesalahan tersebut.
2.2 Ciri-Ciri Orang
Berpikiran Positif :
1.
Orang yang berpikir
positif mengakui bahwa ada unsur-unsur negatif dalam
kehidupan setiap individu, akan tetapi
ia yakin bahwa semua masalah dapat di selesaikan.
2.
Orang yang berpikir
positif tidak mau kalah oleh berbagai kesulitan dan
rintangan.
3. Orang yang berpikir positif memiliki
jiwa yang kuat dan konsisten.
4.
Orang yang berpikir
positif percaya pada kemampuan, keterampilan, dan bakatnya, ia tidak pernah meremehkan itu semua.
5.
Orang yang berpikir
positif selalu membicarakan hal-hal positif dan selalu
menginginkan kehidupan yang positif.
6.
Orang yang berpikiran
positif selalu bertawakal kepada tuhan.
7.
Orang yang berpikir
positif yakin bahwa semua orang memiliki daya kreatif.
Akan tetapi, daya
kreativitas itu membutuhkan kekuatan
yang membangkitkannya hingga menjadi aktual.
5 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
2.3 Aspek-aspek Berpikir
Positif
Albrecht (1980) menyatakan bahwa dalam berpikir positif
tercakup aspek- aspek
sebagai berikut:
1.
Harapan yang positif (positive
expectation). Yaitu melakukan sesuatu dengan lebih memusatkan
perhatian pada kesuksesan, optimisme, pemecahan masalah
dan menjauhkan diri dari perasaan
takut akan kegagalan.
2.
Affirmasi diri (Self affirmative). Yaitu
memusatkan perhatian pada kekuatan diri, melihat diri
secara positif. Dalam hal ini individu menggantikan kritik pada
diri sendiri dengan memfokuskan pada
kekuatan diri sendiri.
3.
Pernyataan yang tidak
menilai (non judgement talking). Yaitu suatu pernyataan
lebih menggambarkan keadaan daripada
menilai keadaan. Pernyataan ataupun penilaian ini
dimaksudkan sebagai pengganti pada saat seseorang
memberikan pernyataan atau penilaian
yang negatif. Aspek ini akan sangat berperan dalam
menghadapi keadaan yang cenderung negatif.
4.
Penyesuaian diri yang
realistik (realistic adaptation). Yaitu mengakui kenyataan
dan segera berusaha menyesuaikan
diri dari penyesalan, frustasi dan menyalahkan diri.
Individu yang berpikir positif adalah individu yang
mempunyai harapan dan cita-cita yang positif,
memahami dan dapat memanfaatkan kelebihan dan kekuranganyang dimiliki dan
menilai positif segala permasalahan. Albrecht (1980)
berpendapat bahwa individu yang
berpikir positif akan mengarahkan pikiranpikirannya ke hal-hal yang positif,
akan berbicara tentang kesuksesan dari
pada kegagalan, cinta kasih daripada kebencian, kebahagiaan
daripada kesedihan,keyakinan daripada ketakutan, kepuasan dari
pada kekecewaan sehingga individu
akan bersikap positif dalam
menghadapi permasalahan. Menurut Peale (1996)dengan berpikir positif, individu
dapat menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil disekitarnya.
6 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
2.4 Manfaat Berpikir Positif
Ternyata dengan kita berfikir positif
banyak sekali manfaat yang dapat
kita rasakan salah satunya yaitu
agar kita tidak terjebak dalam situasi yang serba buruk yang akan membuat kita terperosok pada situasi yang
penuh dengan intrik. Akhirnya apa hasilnya
jika kita berpikir positif ?
Dalam hal ini jika dicermati lebih teliti, ternyata berpikir
positif itu mengandung akibat, yaitu menjadikan kita
orang yang senantiasa bersyukur terhadap apa yang kita terima, sehingga dalam
situasi/keadaan kita senantiasa
mengambil hikmah dari apa yang kita dapatkan sehingga kita
dapat berpikir lebih tenang. Selain itu Kebiasaan
berpikir positif merupakan sikap dan tindakan yang
mendatangkan manfaat besar individu
yang bersangkutan, yaitu berkenaan dengan : health, feeling
of success, optimism, positive emotions, positive response
failures, self-confidence, positive
self image, every cloud has a silver lining, creative, persistency, positive relationships (All About
Living with Life, 2009).
1. Health
Seringkali keluhan atau rasa sakit seseorang, secara
organis tidak dapat
didentifikasi oleh dokter. Dan ternyata keluhan dan
rasa sakit tersebut tidak dirasakan
lagi setelah orang yang bersangkutan mengganti
isi pikirannya yang negatif dengan yang positif.
2. Feeling of success
Orang yang berpikir positif pada saat dirinya menghadapi
suatu tugas merasa yakin bahwa
dirinya akan berhasil dalam melakukan tugas
tersebut. Perasaan bahwa dirinya berhasil selanjutnya menjadi
motivator internal bagi dirinya.
3. Optimism
Bersikap positif terhadap suatu tugas yang harus
dilakukan merupakan awal
berkembangnya optimisme.
Optimisme
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang.
7 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
4. Positive emotions
Perasaan seseorang dipengaruhi oleh pikirannya. Jika
ruang pikiran bersisi hal-hal
yang positif, maka perasaan yang dialami juga merupakan perasaan
positif.
5.Positive response to failures
Kebiasaan berpikir positif dapat membuat seseorang tegar
dalam menghadapi
kegagalan. Dengan adanya pikiran yang positif seseorang akan mampu mengembangkan pandangan bahwa
kegagalan bukan akhir dari segalanya
dan bahwa masih ada kesempatan untuk meraih
keberhasilan.
6.Self-confidence
Kebiasaan berpikir positif juga berperanan penting dalam
pengembangan kepribadian yaitu rasa
percaya diri. Berpikir positif tentang dirinya berarti
melatih dirinya untuk memiliki rasa percaya diri.
7. Positive self image
Aspek kepribadian
lainnya yang juga dipengaruhi oleh pola pikir seseorang adalah citra diri (self
image). Jika seseorang ruang pikirannya diisi oleh
hal-hal yang positif maka dirinya akan memiliki gambaran diri
yang positif pula.
8.Every cloud has a silver lining
Bahwa setiap kejadian,
seburuk apapun kejadian tersebut pasti ada hikmahnya. Demikian
sikap atau anggapan orang yang terbiasa berpikir positif. Sikap
atau anggapan demikian diperlukan agar mereka yang menghadapi
masalah bisa terhindar dari stres dan depresi.
9. Creative
Daya kreatif seseorang
berhubungan erat dengan isi pikirannya. Bahwa isi
pikiran yang positif dapat memunculkan ide-ide yang brilian.
8 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
10. Persistency
Kebiasaan berpikir
positif berpengaruh pada kesuksesan. Orang yang terbiasa
berpikir positif akan selalu tekun dan tegar dalam menghadapi tugas-tugas dengan berbagai permasalahan
yang ada.
11. Positive
relationships
Dalam menghadapi orang
lain dan situasi sosial, pikiran positif sangat diperlukan.
Dengan adanya pikiran yang positif maka akan terjadi hubungan sosial yang positif pula.
2.5 Efek Berpikir Positif
Berikut ini akan dikemukan efek berpikir positif bagi seseorang berdasarkan pendapat dan
penelitian ilmiah yang telah dilakukan. Peneliltian Goodhart (1985) terhadap 173
mahasiswa menemukan bahwa berpikir positif
mempunyai hubungan yang signifikan dengan kondisi psikologis yang positif, tetapi tidak berhubungan dengan
adanya afek negatif dan simtom psikologis.
Orang yang berpikir positif tinggi menunjukkan tingkat kondisi psikologis
yang lebih
positif, antara lain dilihat dari afek, harga diri, kepuasan umum dan kepuasan yang bersifat khusus. Berkaitan dengan stres,
berpikir positif dianggap sebagai metode yang cukup baik untuk mengatasinya. Peale dan Taylor (dalam
Goodhart, 1985) membuktikan
bahwa berpikir positif merupakan strategi yang baik dalam mengahadapi stres. Chaerani
(1995) juga menemukan hasil yang sama.
Penelitiannya terhadap 120 remaja di SMA 1 Cirebon melaporkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
berpikir positif dan harga diri dengan daya tahan menghadapi stres. Analisis data menunjukkan sumbangan
berpikir positif terhadap
daya tahan mengahadapi stres sebesar 15 %. Penelitian terhadap pria eksekutif menemukan bahwa
eksekutif yang memandang stressor sebagai
tantangan, sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang mempunyai kesehatan fisik yang lebih baik daripada
eksekutif yang memandang stressor sebagai
ancaman (Goodhart,1985).
9 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
Beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa berpikir positif mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kondisi psikologis, daya tahan terhadap stres, kesehatan fisik dan
merupakan metode yang baik untuk
menghadapi stress.
Berpikir positif dalam menghadapi situasi yang sedang terjadi akan menolong seseorang untuk
menghadapinya secara efektif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penciptaan lingkungan yang dirasakan
mengenakkan secara psikis atau
dengan memungkinkan seseorang untuk mampu melihat dan menggunakan sumber-sumber
eksternal (Folkman dalam Goodhart, 1985).
Cridder, dkk., (1983) mengatakan bahwa dengan memusatkan perhatian pada aspek yang positif dari suatu
keadaan atau situasi yang sedang dihadapi akan membantu individu untuk mengahadapi situasi yang
mengancam atau menimbulkan
stres sehingga dia mampu mereaksi segala peristiwa yang terjadi secara positif.
Penelitian juga menemukan adanya efek yang negatif dari berpikir positif dalam situasi tertentu.
Berpikir positif kurang tepat bila diterapkan pada situasi yang menuntut untuk berprestasi
karena individu yang berpikir positif
menunjukkan prestasi yang kurang baik dibandingkan dengan yang berpikir negatif. Hal ini disebabkan karena
individu yang bepikir negatif cenderung
berusaha keras dan memiliki motivasi yang kuat untuk menghindari hasil yang buruk. Sebaliknya individu yang
berpikir negatif menjadi kurang termotivasi untuk berusaha keras karena tingkat kekecewaan mereka rendah.
Berpikir positif juga
menyebabkan seseorang menjadi kurang kritis dan kurang peduli terhadap kekurangan mereka sehingga
prestasi tidak tercapai (Goodhart, 1985). Hal ini menunjukkan bahwa apabila berpikir positif dihubungkan
dengan kemampuan seseorang,
maka akan menimbulkan akibat yang negatif, karena ketika berhadapan dengan tugas
tertentu yang memerlukan kemampuan tertentu maka yang dituntut adalah kemampuan riil. Berpikir positif
terhadap kemampuan seseorang
dapat menyebabkan orang tersebut selalu menilai diri, lebih overestimate
terhadap kemampuan dan tidak peduli dengan kekurangan yang dimiliki.
Pendapat lain tentang kelemahan berpikir positif dikemukakan oleh Covey (1997). Menurutnya, berpikir
positif ketika tidak tahu tujuan hidup akan membuat seseorang menjadi semakin mudah
sampai kepada tempat yang salah. Pendapat
Covey tersebut berkaitan dengan tujuan hidup bagi seseorang. Seseorang
harus sudah yakin dengan kebenaran arah yang dituju. Artinya, dalam melakukan sesuatu harus sudah yakin
dengan kebenaran pendangan-pandangan yang diikuti, mempunyai tujuan dan alasan
yang benar, tidak cukup hanya dengan berpikir positif.
10 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
Kalau yang dilakukan salah dan berpikir positif terhadap kesalahan maka akan memperoleh hasil yang
negatif dan mempercapat ke arah tujuan yang salah. Covey menegaskan pentingnya
kebenaran sebagai sebuah pandangan terhadap sesuatu atau tujuan hidup yang paling dasar. Berpikir Positif Merupakan
Jalan. Berpikir
positif bukan merupakan tujuan melainkan suatu jalan untuk mencapai tujuan. Menjadikan
berpikir positif sebagai tujuan memang membawa manfaat tetapi manfaat tersebut belumlah seberapa jika
dibandingkan dengan manfaat yang
didapat jika berpikir positif dijadikan sebagai suatu jalan. Orang yang menjadikan berpikir
positif sebagai jalan untuk mencapai tujuan menurut Ubaedy (2008: 27) memiliki karakteristik :
1. Bahagia dengan dirinya /
bisa menciptakan kebahagiaan di dalam dirinya.
2. Punya kesimpulan positif
terhadap dirinya.
3. Punya kepercayaan yang bagus terhadap kemampuannya.
4.Bisa menjalin hubungan positif dengan orang lain.
5. Bisa menjalin hubungan
yang harmonis dengan kenyataan.
6.Langkahnya dinamis.
7. Prestasi hidupnya terus bertambah membaik.
2.6 Langkah-langkah Praktis dan Strategi Berpikir Positif
Pikiran
positif dengan tindakan sebenarnya tidak bisa dipisahkan. Karena keterbatasan pemahamanlah yang
menyebabkan seolah-olah berpikir positif
terpisah dengan tindakan. Intinya,lebih kurang seperti berikut: Hanya berpikir positiflah yang
akan bertindak dengan benar. Sebaliknya,
orang yang bertindak dengan benar, berarti dia sudah pasti berpikir
positif. Berpikir
positif dan bertindak tidak bisa dipisahkan. Saat seseorang mengaku sudah berpikir positif tetapi
belum bertindak, sebenarnya dia belum bepikir positif. Sebaliknya, saat ada orang yang sudah bertindak
dengan baik dan mengatakan
tidak perlu berpikir positif, sebenarnya dia sudah berpikir positif, hanya saja dia tidak tahu apa
itu berpikir positif.
Saat ada orang yang mengaku sudah berpikir positif namun belum
terlihatdalam tindakannya, artinya pikiran positif itu
belum masuk ke dalam pikiran
bawah sadarnya.
11 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
Sementara, tindakan akan diarahakan oleh
pikiran bawah sadarnya,
bukan oleh pikiran sadar.
Abraham Maslow pernah mengeluarkan nasihat bahwa salah satu hal yang penting untuk diingat bagi
siapapun yang ingin mengaktualisasikan potensinya adalah membedakan antara jalan dan tujuan dalam praktik
hidup. Langkah-langkah
Praktis dan Strategi Berpikir Positif yang dimaksud
adalah:
A. Hukum
Pygmalion sebagai Hukum Berpikir Positif.
B. Membangun
Kepercayaan Diri.
C.
Memperbaikin Mental.
D. Ubahlah
kepercayaa.
Masalahnya
adalah terkadang kita sangat susah bersikap positif ketika menghadapi sesuatu. Kita kadang
bingung sikap positif seperti apa yangseharusnya kita lakukan. Untuk itu,
berikut kiat mengembangkan sikap
positif dalam segala hal.
1. Miliki
pikiran positif. Sikap positif tentu lahir dari pikiran positif. Untuk itu agar selalu bersikap
positif, kita terlebih dahulu harus membiasakan berpikir positif terhadap apapun.
2. Buka
selalu pikiran anda. Orang yang bersikap positif, akan selalu open minded. Siap menerima gagasan-gagasan baru dari orang
lain. Meskipun tampaknya
gagasan itu tak masuk akal.
3. Milikilah
kebiasaan bertindak. Ambil tanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada diri anda. Jangan menyalahkan orang lain.
Menurut Brian Tracy, sikap
tidak bertanggung jawab pada diri sendiri adalah akar segala emosi negatif. Bertanggung
jawab berarti menebang batang emosi negatif. Dengan begitu, anda menghilangkan semua ranting dan
cabangcabangnya.
4. Cari tahu
informasi apapun yang bisa anda dapatkan dari apapun yang sedang anda kerjakan atau
hadapi. Ini memupuk sikap positif anda.
5.
Berdiskusilah. Diskusi adalah sikap positif.
12 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
6. Lihat
kemungkinannya. David J Schwartz dalam bukunya The Magic Of Thinking Big menganjurkan untuk
selalu melihat kemungkinankemungkinan yang bisa terjadi dari segala sesuatu.
Bukannya apa yang ada
sekarang, tapi peluang positifnya di masa depan.
7. Jaga
kesehatan fisik anda. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Juga terdapat sikap yang
positif. Jaga kesehatan dan kesegaran tubuh dan pikiran anda. Sikap positif lahir karena kenyamanan
anda terhadap diri sendiri.
8. Perbanyak
tersenyum. Lakukan sekarang dan rasakan pikiran dan sikap positif dalam diri anda. Inilah 8 Kiat dan tips
mengembangkan sikap positif dalam segala hal. Hampir kesemuanya adalah berpusat dari pikiran kita. Selain 8 tips
diatas adapun 12 Cara
membangun sikap berpikir positif yaitu sbb :
1. Kamu bisa
memilih bersikap Optimis.
Orang yang
pesimis itu focus kepada yang negative (seperti memandang segelas air sebagai setengah
kosong/air yang sudah tak ada). Sedangkan yang optimis focus memandang yang positif (seperti memandang
segelas air sebagai setengah
penuh) Siapakan yang lebih baik cara pandangnya? Siapakah yang lebih mungkin bahagia, lebih yakin
dan lebih pasti?
2. Kamu bisa
memilih menerima segalanya apa adanya.
Ini tidaklah
berarti bahwa kamu menjadi tak semangat dan menyerah. Artinya kamu tidak bergumul,
merengek, dan memebenturkan kepalamu ke
tembok ketika segalanya tidak beres. Sebenarnya perilaku yang menjadikan
kamu korban yang
tiada berdaya (yang memakanmu itulah yang menambah beban atas semangatmu).
“Terimalah segalanya apa adanya, bukan seperti yang kamu angankan saat ini. Masa lalu
sudah lewat, masa depan masih misteri dan saat inilah karunia, itulah sebabnya saat ini disebut “present
= hadiah”. Oleh karenanya
saat ini pergunakanlah sebaik – sebaiknya.
13 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
3. Berfikir kamu bisa
memilih cepat pulih.
Mengembangkan
sikap – sikap positif tidaklah berarti bahwa kamu tidak akan pernah mengalami
kepedihan, penderitaan, atau kekecewaan. Selain itu, mengembangkan sikap – sikap
positip tidaklah berarti kamu seharusnyamengabaikan masalah. Masalahpun selalu
mempunyai sisi sebaliknya. Kalau
kamu gagal dalam ujian, belajarlah lebih giat lagi atau cari pembimbing.
Kalau kamu
kehilangan teman, perbaikilah persahabatan tersebut, atau mencari teman baru. Kalau kamu tidak suka penampilanmu,
kembangkanlah kepribadian kamu
yang fantastis.
4. Kamu bisa
memilih cerita.
Mulailah
dengan menolak hal – hal yang suram, sungginglah senyum. Kalau kamu melontarkan kata –
kata yang positif, prmikiran – pemikiran yang positif, dan perasaan – perasaan yang positif, maka orang
– orang (serta hal – hal)
yang positif akan tertarik kepadamu.
5. Kamu bisa
memilih bersikap antusias.
Sambutlah
setiap harinya dengan semangat. Laksanakanlah tugas – tugasmu dengan penuh semangat.
Semakin kamu bersemangat, maka semakin orang – orang disekelilingmu punmerasa dan bersikap
demikian,“Semangatlah…..!”
6. Kamu bisa
memilih lebih peka.
Kalau kamu
lebih peka terhadap masalah – masalah potensial, maka kamu bisa lebih siap menghadapinya
dan bahkan mengelak. Kamu juga bisa peka terhadap pengalaman – pengalaman
positif. Misal, bila kamu dengar
pengumuman tentang uji coba tim atau klub baru, maka catatlah waktu dan tempatnya dan berencanalah
mengikutinya, kamu akan memperoleh sesuatu hal yang baru.
7. Kamu bisa
memilih humor.
Kalau kamu
melakukan sesuatu yang konyol (semua orangpun pernah) jangan melewatkan peluang untuk
menertawakan diri sendiri. Itulah salah Satu sukacita besar kehidupan. Kalau kamu banyak tertawa, kamu
akan sehat. Tawa itu
mengeluarkan kimiawi tertentu dalam tubuhmu yang merangsangmu dan dapat memebantumu bertumbuh dengan
sehat. Humor dan tertawa itu sehat.
14 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
8. Kamu bisa
memilih sportif
Sportif
artinya menerima kekalahan dengan positif sambil tersenyum, menjabat tangan sang pemenang,
tidak menyalajkan orang lain taua keadaan atas kekalahan itu. Sikap ini bisa memenangkan teman
seandainyapun kamu tidak
memenangkan pertandingan atau kompetisinya. “Sportif” berarti pula tidak
perlu mengejek
yang kalah ketika kamu menang
9. Kamu bisa
memilih rendah hati
Kalau kamu
benar benar berkepentingan terhadap sesame, mereka akan melihat kualitas baikmu
seandainyapun kamu tidak mengiklankannya. Mereka tidak akan merasa bahwa kamu berusaha memanipulasi
mereka, berbuatlah untuk
sesama karena Tuhanmu
10. Kamu
bisa memilih bersyukur
Bayi Aja
Bisa Bersyukur Kenapa Anda Tidak? Lakukanlah… Renungkanlah : Mungkin banyak sekali yang bisa kamu
syukuri. Rasa syukur
membuatmu tersenyum. Itu membuatmu senang dengan kehidupanmu. Dan orang lain pun senang di dekatmu.
Bersyukur bisa memberikan ketenangan bagi dirimu.
11. Kamu
bisa memilih beriman
Bagi
sementara orang, ini berarti percaya kepada Allah Yang Maha Kuasa atau kuas yang lebih tinggi
lainnya. Beriman artinya percaya bahwa segalanya akan beres bagimu dan bahwa kamu bisa membereskan
segalanya sendiri. Kalau
kamu perkirakan akan gagal, mungkin mencapai sasaranmu.
12. Kamu
bisa memilih berpengharapan
Pengharapan
mungkin merupakan sikap positifmu yang terpenting dasar bagi segala sikap poritif
lainnya. Apakah yang kamu harapkan? Apa sajakah impianmu?Apa sajakah ambisimu? Maksudmu dalam kehidupan
ini? Kalau kamu mau
mempertimbangkan pertanyaan – pertanyaan tersebut kamu sudah menjadi individu yang berpengharapan.
“Pengharapan adalah sesuatu yang bersayap –– Yang hingga pada Jiwa – Dan bersenandung tanpa kata – Dan
tidak pernah berhenti –
sama sekali.
15 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir positif adalah cara menghadapi suatu masalah
dengan mengambil hikmah dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan konflik/pertentangan.
Efek dari berpikir positif
yaitu apabila seorang individu mampu berpikir positif maka kondisi psikologis individu tersebut
positif pula, intinya antara proses berpikir dan tindakan berjalan berdampingan tidak dapat dilepaskan
satu sama lainnya. Manfaat
berpikir positif yaitu agar kita tidak terjebak dalam situasi yang serba buruk yang akan membuat kita
terperosok pada situasi yang penuh dengan intrik.
3.2 Saran
Dengan
kehadiran makalah ini kami harapkan mampu meningkatkan proses berpikir pada
individu-individu secara optimal sehingga tercipta suasana yang kondusif. Karena pada
hakikatnya berpikir positif berpengaruh bagi perkembangan psikologis individu.
16 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )
DAFTAR PUSTAKA
Aulia,
Muhamad. 2010. Obat Cespleng Berpikir Positif. Banguntapan Jogjakarta:
Flash Book.
Elfiky,
Ibrahim. 2009. Terapi Berpikir Positif. Jakarta: Zaman Transforming
Lives.
Sudirga, Ida
Bagus, dkk. 2006. Buku Ajar Agama Hindu SMU Kelas X. Denpasar:
Paramita.
Sumber
Internet:
17 | Pengembangan Pribadi Konselor
–Berpikir Positif
( Kelompok VI )